Bedah Lengkap Museum Gedung Sate Kota Bandung | Ternyata Gedung Sate Bekas Kator Kementrian PUPR
Museum Gedung Sate adalah sebuah museum yang berada di Jalan Diponegoro Nomor 22, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat. Museum ini dibangun khusus untuk menjelaskan tentang sejarah Gedung Sate. Informasi lain yang disampaikan tentang Kota Bandung dan provinsi Jawa Barat.
Konsep pemberian informasi pada
museum ini menggunakan teknologi media
interaktif. Peresmian museum diadakan pada tanggal 8 Desember 2017
oleh Gubernur Jawa Barat saat itu yaitu Ahmad
Heryawan. Lokasi museum berada di bagian Timur Gedung Sate, enaknya masuk dari belakang Gedung Sate atau pas
pertigaan ke Jalan Banda, kalau bingung bisa tanya ke petugas security yang ada
di Gedung Sate.
Untuk pakaian tidak ada aturan khusus, boleh memakai pakaian apasaja yang
tidak boleh itu tidak berpakaian alias bugil. Waktu kunjungannya sama seperti museum
pada umumnya dari hari selasa dan minggu, termasuk tanggal merah tetap menerima
kunjungan dan khusus untuk hari senin tutup. Kalian hanya bisa bermain di area Gedung
Satenya saja.
Area sekitar Gedung Sate juga bisa menjadi tempat bersantai, walaupun itu
area perkantoran pemerintahan daerah, tetapi sepertinya untuk sekedar bersantau
di taman-taman area belakang yang tidak jauh dari museum boleh-boleh saja,
asalkan tidak mengganggu aktivitas perkantoran di Gedung Sate. Area sekitar Gedung
Sate sangat asri karena banyak pepohonan dan ditambah dengan suhu kota Bandung
terbilang dingin dan siang cendrung sejuk walaupun terik matahari, kalau untuk
bersantai dan bengong masih bisalah karena banyak spot untuk bersantai. Tetapi inget
harus mementingkan aturan dan moral.
Mari kita masuk Museum, museum ini benar-benar berada di Gedung Satenya,
jadi kita benar-benar masuk Gedung Sate, tarif masuk ke museum sebesar Rp.5000 untuk
umum dan dewasa, sedangkan pelajar dan
anak-anak serta warga negara asing saya kurang tau karena tidak sempat tanya ke
petugas tiketing saat itu. Setelah bayar kita diberikan gelang kertas sebagai
tanda kita sudah bayar biaya masuk ke museum, yaa sama seperti kebanyakan
museumlah.
Saat masuk, langsung disuguhkan oleh ruang interior informasi berupa time line awal mula Gedung Sate hingga saat ini, dari time line tersebut terlihat evolusi dari Gedung Sate dari sebelum dibangun hingga menjadi seperti yang kita kenas sekarang ini. Berikut slide penjelasannya.
Di interior time line Gedung Sate tersebut juga ada monitor kecil yang memberikan
beberapa visual atau video bersejarah tentang Gedung Sate atau Bandung pada
umumnya. Seperti pembangunan Institud Teknologi Bandung atau dikenal ITB dan
Pembangunan lapangan terbang Andir, Kota Bandung sebagai Kota taman, Masuknya
Kereta Api di Kota Bandung, Pembangunan Jalan raya Pos dan Komplek Pendopo di Bandung,
pemindahan ibukota ke residenan dan pembangunan sekolah guru di Bandung dan pembangunan
Gedung Sate. Ada beberapa entertaiment visual yang tidak menyala dan harus
diperbaiki secepatnya.
Ada informasi tentang peletakan Gedung Sate dan kota Bandung sebelum Gedung
Sate, dari informasi ini ada beberapa foto zaman dulu yang menggambarkan kota Bandung
dan informasi topografi kota Bandung, ada juga etalase yang berisi buku tentang
Herman William daendels dan pulau jawa.
Ada beberapa dokumentasi tentang desain Gedung Sate dan evolusi pembangunan
Gedung Sate dari yang masih pondasi, konstruksi rangka dan sudah berbentuk
bangunan.
Tidak lama setelah itu, pengunjung dihimbau oleh petugas museum untuk
memasuki mini theater atau bioskop kecil untuk menonton film pendek yang sudah
disediakan oleh pihak Gedung Sate, banyak informasi yang diberikan oleh flem
tersebut. Seperti ini dialog didalam flem pendek tersebut.
Desain Gedung Dengan arsitektur keharmonisan antra banyak budaya, Antara arsitektur budaya timur dan barat yang harmonis, satu abad menjadi saksi sejarah cerita tentang Perjuangan bangsa Indonesia, bangunan itu akrab disebut dengan Gedung Sate Pembangunannya merupakan bukti kongkrit tentang wacana pemindahan ibukota, Ibukota Hindia Belanda dari batavia Jakarta ke Bandung, emindahan tersebut melahirkan konsep berdirinya balai agung yang terdiri dari serangkaian gedung megah instansi pemerintahan Hindia Belanda, komplek (desain) ini bernama Gouvernements Bedrijven. Gedung Sate adalah gedung pertama yang dibangun oleh komplex tersebut.
Tahun 1924. Gedung Sate telah selesei dikerjakan (Dibangun), dari kacamata arsitektur Gedung Sate mendapatkan pengakuan sebagai mahakarya, karena berhasil memadukan berbagai element nilai arsitek kebudayaan timur dan barat dengan serasi, semenjak diresmikan sejak tahun 1930, Gedung Sate difungsikan sebagai kantor Department Van Verkeer en Waterstaat dan Centrale Bibliotheek. Department Van Verkeer en Waterstaat merupakan jabatan pemerintahan Hindia Belanda yang berfungsi untuk mengelola sumber daya air dan management lalulintas kala itu, sedangkan Centrale Bibliotheek merupakan perpustakaan dengan koleksi gabungan dari 7 jabatan pemerintahan Hindia Belanda, penggabungan ini menjadikannya sebagai perpustakaan terbesar di asia tenggara.
Waktu berlalu hingga terjadinya perang dunia kedua, Jerman dibawah kepemimpinan Hitler, menguasai Polandia pada 1 september tahun 1939, peristiwa ini menyebabkan efek domino keseluruh dunia termasuk Kota Bandung. Jepang yang beraliansi dengan Jerman mengamankan wilayah Indo-Pasifik dari cengkraman aliansi musuhnya.
Pada tahun 1942 Belanda menyerah atas gempuran Jepang dalam perang Pasifik, membuat Jepang menguasai Kota Bandung dan menjadikan Gedung Sate sebagai pusat pemerintahan Jawa-Madura, sedangkan jabatan Department Van Verkeer en Waterstaat diubah menjadi Kotubu Bonsitsu, sebuah instansi pemerintahan jepang yang berfungsi sama dengan Department Van Verkeer en Waterstaat. sejak itu istilah pekerjaan umum lazim digunakan sampai sekarang.
Pada tanggal 6 sampai tanggal 9 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki Jepang, peristiwa itu menandakan kemenangan absolut perang Pasifik oleh aliansi barat.
Melalui pidato di radio siaran suara Kaisar, pada 15 Agustus 1945 Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu, kejadian itu menandakan, penjajahan Jepang atas Indonesia berakhir.
17 Agustus 1945, Indonesia diwakilkan oleh Sokerno memproklamirkan kemerdekaannya, yang dilanjutkan esokan harinya dengan penetapan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembentukan kabinet pertama dan organisasi kenegaraan, dalam kabinet pertama itu Mentri Pekerjaan Umum dijabat oleh Abikusno Tjokrosujoso yang berkantor pusat di Bandung Gedung Sate, walaupun sudah memproklamirkan kemerdekaannya, Indonesia tidak semerta-merta menikmatinya secara utuh.
Pada tanggal 4 Oktober 1945, tentara sekutu yang diikuti oleh Netherlands indies civile administration (NICA)dan Gurkhas (pasukan bayaran dari Nepal) memasuki Kota Bandung untuk merusak kedaulatan NKRI, pada 3 Desember, pasukan sekutu menyerang Gedung Sate, 21 orang pemuda dari angkatan Departemen Pekerjaan Umum berjuang habis-habisan untuk mempertahankan Gedung Sate, sebagian besar luka berat, 7 orang dinyatakan hilang.
Baru pada tahun 1952, ketujuh pemuda yang hilang dan dinyatakan gugur ini dapat ditemukan, kerangkanya terkubur dihalaman belakang Gedung Sate, kerangka ini kemudian dipindahkan ke Yaman Makam Pahlawan Cikutra. Ketika Ir. H Juanda menjabat sebagai Mentri Pekerjaan Umum, tanggal 3 Desember ditetapkan untuk memperingati sebagai hari Kebangkitan Pekerjaan Umum
Setelah lama digunakan sebagai Kantor Departemen Pekerjaan Umum serta segala pencapaiannya yang masih kita nikmati hingga sekarang, tahun 1980, Gubernur Jawa Barat Aan Kunaifi, memindahkan kantor pemprov Jabar dari Gedung Karta Mukti di Jalan Braga ke Gedung Sate, dan semenjak itu, Gedung Sate identik dengan pusat pemerintahan provisnsi Jawa Barat. Pada tahun 2017, Gedung Sate mendapatkan statsus sebagai bangunan cagar budaya nasional dari Kementrian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.
Gedung Sate adalah mahakarya klasic tak lekang oleh waktu, sebuah landmark Jawa Barat yang kita jaga dan cintai, menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa Indonesia agar menjadi bangsa gemah ripah, repeh rapih.
Nah, setelah itu saya melanjutkan explorasi museum Gedung Sate di bagian
fakta pembangunan dan unsur arsitekturnya, disana ada berbagai macam konstruksi
dari bagunan ini seperti kerangka pondasi dan semen pondasinya, genteng atau
atap yang digunakan, contoh konstruksinya, dan beberapa dokumentasi pengerjaan
pembangunan Gedung Sate.
Ternyata pembangunan Gedung Sate menggunakan banyak tenaga lokal, ada sekitar
2000 tenaga lokal dari kampung sekola, Coblong, Dago, Gandok, dan Cibarengkok,
mereka merupakan orang-orang berpengalaman membangun rumah priangan seperti
pakuan pada tahun 1864-1867 dan kampus ITB (technische Hoogeschool) pada tahun
1918-1920.
Ada juga informasi perjalanan Gedung Sate dari masa ke masa jabatan
gubernur. Dibagian ini menceritakan perjalanan Gedung Sate dari tahun 1920an,
sudah di ceritakan di video mini theatre sebelumnya, tetapi ada yang menarik
disini, ternyata Jawa Barat dulunya adalah pasundan dan pernah meminta
penggantian nama dari Jawa Barat menjadi pasundan serta meminta agar jawabarat
menjadi negara Jawa Barat.
Didalam museum tersebut juga ada barang-barang peninggalan Gedung Sate yang
asli, seperti telepon, pemadam kebakaran, ada sirine, sirine ini tidak jelas
kegunaan pastinya tetapi ada pendapat yang mengatakan fungsi sirine ini
digunakan oleh tentara jepang untuk memperingati sesuatu karena Gedung Sate
sebagai tempat komando tentara jepang saat itu.
Disana juga terdapat peta sebaran gedung heritage Belanda, ternyata ada 30
yang tercatat, menarik nih untuk dikunjungi satu persatu.
Didalam museum juga terdapat area yang menggunakan teknologi canggih
seperti augmentyed reality, ada juga area virtual reality tetapi sayangnya alat
ini dalam masa perbaikan jadi tidak bisa digunakan untuk semetra waktu deh.
Ada lorong yang dilengkapi dengan mural atau gravity kreatif yang menceritakan tentang Gedung Sate, Bandung dan Indonesia secara umum, Juga ada lorong terakhir dari museum sebelum pintu keluar, lorong ini mirip dengan sebelumnya. Hatur nuhun.
Versi Video:
Komentar
Posting Komentar