Hari Kedua di Turki Part 4 | Makan Makanan Turki Pertama Kali dan Main di Taman Keren di Area Museum Topkapi Palace
Setelah main dan nongkrong di Pierre Loti, berikutnya kami mau makan dulu sebelum main di Museum Topkapi Palace atau Topkapi Palace Muzesi dalam bahasa Turkinya.
Dari area Eyup Sultan kami memilih transportasi trem semacam kereta yang memiliki rel khusus untuk beroperasi di dalam kota. Kami naik dari station Eyup Sultan Teleferik menuju station Eminonu, targisnya sama dengan teleferik yaitu 20TL atau 10K rupiah dan tetap menggunakan istanbul kart atau semacam uang elektronik seperti kartu transjakarta di Jakarta.
Sepanjang perjalanan kami disuguhkan pemandangan di golden horne atau tanduk emas, lengkap dengan pegunungan dan bangunan-bangunan khas Turkey, sama seperti pemandangan di cafe Pierre Lotti sebelumnya tapi versi lebih rendah.
Sampailah kami di Eminonu, di area ini juga banyak destinasi wisata seperti Spice Bazaar, Yeni Camii atau masjid baru dan sebagainya serta makanan khasnya yang berhubungan dengan ikan. Bahkan udara disini sedikit bau amis dari ikan, karena memang banyak pedagang yang menjual produk olahan ikan seperti kebab ikan dan lain sebagainya. Disini juga terdapat ATM Center, jadi kami mengambil uang dulu memakai kartu ATM bank Indonesia.
Setelah itu kami langsung menuju area Sultan Ahmet sambil mencari makan siang mumpung satu arah ke arah museum topkapi.
Kita turun di Gulhane Station, dan berjalan kaki melihat kegiatan warga lokal turki yang lengkap dengan gedung khas turkinya. Karena cukup sulit menentukan restaurant untuk makan karena semuanya mahal, akhirnya kami memilih 1 restaurant dan memesan makanan turki yang berupa olahan daging.
Saya lupa nama menunya apa, yang penting olahan daging dan beberapa sayur, rempah dan nasi kebuli, tapi sebelum itu kami disuguhkan ekmek berupa roti bagel keras dan kering yang dimakan menggunakan sambel dan mayonise. Ini free kata pihak restaurant, minumantnya teh tawar, setelah kami abiskan semua, kami juga diberikan 2 potong baklava gratis sebelum kami meninggalkan restaurant tersebut.
Akhirnya saya paham, kenapa harga makanan di Turki itu mahal karena memang pelayanannya yang bagus dan banyak topingnya yang free, yaa rasanya itu tidak free tapi dianggap free dengan harga yang mahal.
Menurut saya enak sih makanannya walaupun rasanya asing di lidah tapi kalau keseringan mual juga ujung-ujungnya.
Versi vlog.
Sumber tambahan:
Wikipedia
Ikuti saya di Platform lainnya Klick Disini!
Komentar
Posting Komentar