WARUNG KOPI
PURNAMA terletak di Jl. Alkateri
No. 22 (dekat Alun-Alun Kota Bandung) yang dikenal sebagai tempat bercengkerama
bergaya tempo dulu yang termasuk salah satu icon heritage Kota Bandung dan
merupakan warung kopi tertua di Kota Bandung. Didirikan pada tahun 1930 dengan
nama Tjhiang Shong Shi (Silakan Mencicipi) dan berubah nama menjadi Warung Kopi
Purnama pada tahun 1960-an seiring dengan kebijakan pemerintah yang
mengharuskan memakai nama Indonesia. Pendiri Warung Kopi Purnama (Generasi
ke-1) bernama JONG A TONG yang berasal dari Kota Medan dan merantau ke Kota
Bandung pada awal abad ke-20. Saat ini Warung Kopi Purnama dikelola oleh
penerus dari GENERASI KE-4. Warung ini terletak di sebuah gedung
bersejarah buatan Hindia Belanda di daerah yang dahulu dikenal dengan
sebutan Kampung Arab. Sudah banyak yang meliput waraung kopi purnama mulai
dari media cetak dan maistream.
Warung kopi ini sering waiting
list jadi siap-siap untuk menunggu antrian agar bisa masuk kedalam warung kopi
purnama ini. Ketika
memasuki Warung Kopi Purnama ini kita langsung disuguhkan dengan interior heritage,
mulai dari lantai, dinding dan bangunan yang asli, terdapat banyak foto zaman
dulu atau zaman belanda yang masih hitam putih dipajang di dinding-dinding
warung kopi tersebut, serta dibeberapa titik ada properti atau benda
peninggalan zaman dulu, mungkin itu benda atau peralatan yang pernah dipakai
oleh yang punya warung kopi purnama tersebut.
Ekspektasinya Saya akan merasakan
vibes budaya china seperti di restorant atau cafe china lainnya tetapi setalah
masuk kedalam warungnya malah lebih ke Heritage belanda ketimbang vibes China. Mungkin
vibes chinanya minor ketimbang vibes belanda. ada yang menarik karena adanya
papan nama toko yang pertama digunakan oleh pendiri warung kopi tersebut. Karena
Dibaca terbalik dari kanan ke kiri maka jadi Qing
Chang Shi Cha Shi.
Qing : Silakan
Chang : Mencicipi
Shi : Coba
cha : teh
Shi : ruangan
Papan nama toko Warung Kopi Purnama ini ditemukan terkubur di dalam tanah pada kedalaman 5 meter saat Warung Kopi Purnama melakukan renovasi tahun 2016. Dibuat pada tahun 1930an dan digunakan saat Generasi ke-1 (Jong A Tong) mendirikan Warung Kopi Purnama Pada saat ditemukan, ada bagian (sebelah kanan) dari papan berbahan kayu jati tersebut telah hilang sehingga hanya bagian dari papan di atas yang tersisa Arti dari papan nama toko ini dapat diartikan sebagai: "Silakan Mencicipi Kedai Teh (Kopi) Ini"
Warung kopi ini terdiri dari 2 lantai, lantai, lantai dasar dan lantai pertama, di lantai pertama hanya ruangan yang bisa digunakan untuk nongkrong oleh customer sama halnya dengan lantai dasar tetapi lantai pertama lebih kecil, hanya muat 3 meja saja. Warung kopi tersebut memiliki dapur yang unik, dari luar terlihat seperti dapur mungil tetapi dari dapur tersebutlah keluar banyak makanan dan minuman legendari tersebut.
Menunya bervariasi, dari sisi
minuman ada minuman panas yang terdiri dari kopi, teh, jahe, cokelat, susu dan
jeruk, ada minuman dingin mirip dengan minuman panas tetapi tanpa jahe dan ada
tambahan minuman seperti es campur dan strawberri. Sedangkan dari sisi makanan
terdapat menu roti manis dan asin, makanan utama, makanan ringan, makanan
tambahan, tambahan toping dan makanan botol. Semua menu tersebut masih terdapat
sub menu, kalian bisa lihat di google atau pause video ini sekalian melihat
harganya, harganya per hari video ini di ambil di tanggal 12 Agustus 2023 pagi,
harga bisa saja berubah suatu saat.

Menurut saya, semua menu itu
rata-rata sudah mengalami inovasi sesuai dengan perkembangan zaman, sepertinya
hanya ada beberapa menu kuno yang legendaris dan benar-benar menu pertama ada
ketika warung kopi ini didirikan, saya tidak dapat informasi pastinya tetapi
asumsi saya atau tebakan saya mungkin makanan olahan roti, khususnya roti mentega
gula, dan roti srikaya sedangkan minuman mungkin minuman olahan kopi, teh dan
jahe. Tetapi itu hanya tebakan saja entah benar atau tidak ya saya tidak tau. Menurut
saya roti mentega gulanya enak banget, rotinya lembut dan aroma menteganya kerasa,
pokonya enak deh.
Bagaimana menurut kalian? Ada yang
ingin kesana?
Komentar
Posting Komentar