President Soekarno Memilih Hengkang dari Piala Dunia daripada Melawan Negara Israel demi Konstitusi


Indonesia dan Israel memang tidak bisa disatukan, ketegangan itu sudah dimulai dari awal negara Indonesia ini berdiri, dukungan terhadap Palestina semakin meningkat bahkan di tahun 2023 ini dunia arabpun seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko sudah memberikan dukungan terhadap negara Israel, tentu ini mencederai sebagian besar rakyat Indonesia yang notabene dari rezim president Soekrano sudah menentang pendirian negara Israel tersebut.

Indonesia termasuk negara yang mendukung kemerdekaan Palestina sejak zaman pemerintah Soekarno. Bahkan dengan tegas ia menolak segala bentuk hubungan dengan Israel. Presiden Soekarno tidak pernah mau mengakui berdirinya Israel pada tahun 14 Mei 1948 yang telah merampas tanah rakyat Palestina. 

Baru-baru ini tepatnya bulan maret 2023 terjadi perdebatan soal piala dunia yang akan diadakan di Indoensia, dimana Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah untuk piala dunia. kebetulan ada negara Israel yang ikut bertanding dalam piala dunia tersebut, disinilah perdebatan dan perbedaan pendapat terjadi. sangat banyak masyarakat Indonesia menolak kedatangan Israel untuk bertanding di Indoneisa, sebagiannya lagi menerimanya dengan alasan bahwa piala dunia itu urusan keolahragaan bukan politik sehingga diminta untuk bijak dalam menyikapi hal tersebut. perdebatan tidak hanya terjadi di masyarakat, bahkan pejabatnyapun mulai dari pusat dan daerah sudah berbeda pendapat soal ini. lantas kita sebagai bangsa yang besar apakah menolaknya dan mengikuti Soekarno atau menerima Israel dan bersebrangan dengan Soekarno?

Indonesia itu sebenarnya sudah pernah hampir lolos ke Piala Dunia pada Tahun 1957, tim nasional Indonesia sebenarnya sudah lolos pertandingan tingkat Asia dan hanya perlu bertanding lawan Israel untuk bisa lolos ke Piala Dunia tahun 1958 di Swedia.

Soekarno ternyata tidak setuju dan melarang pertandingan tersebut diselenggarakan. Karena bertanding dengan Israel sama saja artinya dengan mengakui negara tersebut. Akhirnya tim nasional tidak berangkat dan melepaskan kesempatan untuk lolos ke Piala Dunia demi memberi mendukung Palestina dan menentang penjajahan Israel. Bagi Soekarno, Palestina jauh lebih penting daripada Indonesia lolos Piala Dunia atau Soekarno menjalankan konstitusi negara Indonesia yang isinya menolak penjajahan atau lebih tepatnya, "sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadlian"

lantas bagaimana caranya kita bisa menghapuskan penjajahan di atas dunia ini?, sedangkan kita tidak mempermasalahkan kehadiran negara mereka? bukankah di dunia ini ada negara yang bernama Israel dimana dia sedang melakukan penjajahan dalam kurun waktu bertahun-tahun terhadap negara Palestina. Jika Israel itu berada di planet yang lain, maka bolelah kita terima mereka di negara ini, karena tidak melanggar konstitusi kita.

Ada yang bilang bahwa, mau piala dunia jadi di Indonesia atau tidakpun, rakyat Palestina akan tetap saja seperti itu. hei bung! minimal dengan pembatalan ini menjadi pukulan buat mereka dan menjadi tontonan menarik oleh masyarakat dunia, minimal orang-orang sadar dan tau bahwa ada kesalahan yang diperbuat oleh Israel sehingga mereka pantas mendapatkan tindakan demikian.

Lantas bangaimana dengan nasib bangsa kita? anak-anak kita tidak terwujud mimpinya untuk ikut piala dunia. ini sebenarnya pendapat saya pribadi, saya juga tidak bisa merasakan psikologi mereka karena pada saat saya menulis dan ngomong seperti ini, psikologi saya sedang tidak suka dengan Israel dan biasa-biasa saja dengan sepak bola, tetapi ada satu hal yang menurut saya penting untuk dipertimbangkan. yaitu, lebih baik kita mengikuti dan patuh terhadap konstitusi negara kita dibanding melanggar atau tidak mematuhi konstitusi tersebut, karena kalau dipaksakan untuk melanggar dan tidak berkontribusi untuk menjalankan konstitusi tersebut, maka akan banyak kedepannya mental-mental orang yang tidak patuh dengan konstitusi bahkan bisa saja merubah konstitusi tersebut.

Lah inikan urusan olahraga bukan politik! namanya juga politik, semua urusan ada didalamnya, tanpa politik juga belom tentu terwujud negara ini, tanpa politik juga belum tentu bisa menghasilkan duit negara untuk membiayai pesepak bola Indonesia, tanpa politik juga tidak ada nama Indonesia yang disandang pada saat bertanding dan masih banyak lagi. memisahkan olahraga dengan politik sama dengan memisahkan agama dengan politik, alias tidak bisa dipisahkan, kalau mau terpisah yaa jangan piala dunia, tetapi piala planet mars, baru disana tidak ada unsur politisnya.


Referensi: 

6 Aksi Tegas Soekarno Menolak Segala Bentuk Hubungan dengan Israel - Boombastis

Gambar Google Image


Versi video:



Komentar